Cerita BI

BI Icon
​Departemen Komunikasi
10/30/2025 7:00 PM
Hits: 39

Sinergi Jadi Energi: Saat UMKM Naik Kelas Lewat Digitalisasi

Cerita Baru UMKM di Era Serba Online

Kalau kamu sempat ke Tanah Abang beberapa tahun lalu, pasti tahu betapa ramainya suasana di sana. Suara pedagang menawarkan dagangan, ratusan pembeli berlalu-lalang, dan aroma khas kain baru yang memenuhi udara. Tapi coba datang sekarang, suasananya berubah.Bukan karena orang berhenti belanja. Tapi karena pola belanjanya pindah ke layar ponsel. Dari menjajakan produk di kios, kini pedagang berpindah ke layar, menyapa pembeli lewat berbagai kanal live marketplace.

Sekarang cukup scroll, klik, dan bayar non tunai, barang pun dikirim ke rumah. Fenomena ini bukan sekadar kisah tentang pusat grosir yang sepi. Ini adalah potret nyata bagaimana pola konsumsi dan transaksi Indonesia telah berubah. Digitalisasi membuat pasar berpindah, dari lorong-lorong toko ke layar-layar smartphone.

Terbukti dari data, nilai transaksi e-commerce di Indonesia meningkat dari sekitar Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi sekitar Rp 487 triliun pada 2024. Bahkan pasar e-commerce Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh menuju sekitar Rp 738 triliun pada 2025. Hal ini memperlihatkan bahwa digitalisasi bukan hanya tren, namun sumber pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan.

Etalase Sekarang Ada di Genggaman

Dulu, punya toko fisik di pusat berbelanjaan adalah simbol kesuksesan. Sekarang? Punya toko online di marketplace dengan ribuan followers justru jadi prestasi baru.

Digitalisasi bikin segalanya terasa lebih dekat dan cepat. Konsumen nggak perlu antri atau tawar-menawar langsung. Penjual pun bisa memasarkan produk ke seluruh Indonesia bahkan dunia, cukup dari gawai di tangan.

Bank Indonesia mencatat, nilai transaksi ekonomi digital tahun 2023 menembus Rp1.300 triliun. Gede banget, kan? dan yang bikin bangga, sekitar 40 juta merchant sudah pakai QRIS, dengan 92% di antaranya UMKM lokal.

Peluang Emas di Tengah Perubahan

Bagi sebagian orang, dunia digital mungkin terasa rumit, bikin akun toko online, atur konten, belajar promosi. Tapi faktanya, yang berani coba justru panen hasilnya.

Data menunjukkan, UMKM yang go digital bisa naik omzet hingga 40%. Mereka nggak lagi cuma nunggu pembeli datang, tapi aktif menjemput pelanggan lewat layar smartphone. Biaya promosi jadi lebih murah, interaksi makin luas, dan efisiensi meningkat.

Dulu, etalase hanya bisa dilihat dari jalan. Kini, cukup dengan akun dan foto produk, toko bisa tampil di layar jutaan orang. Diperkuat dengan beriklan, peluang pembeli datang pun semakin terbuka lebar. Sederhana, tapi dampaknya luar biasa, baik buat pelaku usaha, maupun buat ekonomi nasional yang makin inklusif dan dinamis.

Sinergi dan Inovasi Wujudkan Ekosistem Digital yang Kuat

Supaya transformasi ini berjalan lancar, diperlukan ekosistem digital yang memadai, diantaranya teknologi, kebijakan dan kolaborasi. Di sinilah Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Industri mengambil peran besar sebagai arsitek nasional sistem pembayaran yang inklusif dan aman. Berbagai inovasi BI lahirkan, seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang menyatukan berbagai metode pembayaran dalam satu standar dan memudahkan merchant kecil dan BI-FAST yang memungkinkan transfer antarbank real-time dengan biaya yang efisien.

Negara memastikan bahwa digitalisasi bukan hanya cepat, tetapi juga aman dan merata. Sistem pembayaran yang kuat membuat UMKM tak hanya menerima pembayaran digital tetapi juga tercatat dengan baik.

FEKDI 2025: Panggung Kolaborasi dan Akselerasi

Transformasi digital tidak bisa hanya dibiarkan berjalan sendiri. Ia butuh kolaborasi: antara pemerintahan, industri, UMKM, start up, hingga masyarakat. Di sinilah Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2025 hadir

Dengan tema “Sinergi dan Inovasi untuk Akselerasi Transformasi Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia” kegiatan ini mempertegas komitmen seluruh pihak dalam membangun ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan hadir sebagai momentum nasional.

FEKDI x IFSE 2025 akan menjadi tempat penampilan inovasi seperti QRIS Tap In/Tap Out untuk transportasi, talk show terkait artificial intelligence dan blockchain yang menarik, serta showcase teknologi digital di sektor pariwisata dan UMKM. Menyediakan ruang bagi masyarakat untuk belajar, berjejaring, dan mempersiapkan diri menjadi bagian dari ekonomi digital yang lebih besar.

Digitalisasi: Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif

Transformasi digital membuka jalur bagi siapa saja, tidak hanya perusahaan besar. Dari warung kecil di kota hingga pengrajin di desa, semua punya kesempatan yang sama untuk tumbuh. Ketika transaksi bisa dilakukan dari ponsel, waktu dan lokasi bukan lagi hambatan. Inilah inklusi ekonomi sesungguhnya.

Bank Indonesia terus mendorong agar fondasi digital makin kuat, sehingga pertumbuhan digital bukan hanya cepat, tapi juga berkelanjutan dan aman. Karena di era baru ini, mesin pertumbuhan ekonomi baru Indonesia bukan lagi sekadar modal besar, tetapi kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi.

Ayo Jadi Bagian Perubahan

Sekarang saatnya bukan hanya menyaksikan, tapi ikut bergerak. Mulai dari langkah sederhana: menerima pembayaran digital atau mendukung UMKM lokal yang telah go digital dan jangan lewatkan kesempatan untuk berpartisipasi di FEKDI x IFSE 2025 di JICC, Senayan, Jakarta. 30 Oktober - 1 November 2025, gratis dan terbuka untuk umum!

Karena masa depan ekonomi digital Indonesia bukan cuma soal arus teknologi, tetapi tentang kita semua yang bergerak bersama menuju Indonesia Emas 2045.

Lampiran
Kontak

​​​Contact Center Bank Indonesia Bicara: (62 21) 131

e-mail : bicara@bi.go.id​
​Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB​​​
Halaman ini terakhir diperbarui 10/30/2025 10:00 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?
Tag :

Baca Juga