Bank Indonesia (BI) meraih penghargaan The Best Systemic and Prudential Regulator in Asia Pacific Award 2025 dari The Asian Banker. Penghargaan diberikan atas keberhasilan implementasi kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan tepat sasaran untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah ketidakpastian global, serta keberhasilan mengelola ekosistem keuangan digital. Penghargaan diterima oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, dalam acara The Asian Banker Summit 2025 di Jakarta (21/5).
The Asian Banker memandang bahwa BI telah melakukan tiga langkah baik yang memperkuat stabilitas sistem keuangan Indonesia. Pertama, implementasi instrumen makropudensial untuk memitigasi risiko di sektor tertentu dan memberikan ruang bagi pertumbuhan ekonomi yang sehat. Kedua, pelaksanaan stress test yang berkualitas secara rutin dengan mensimulasikan skenario yang ekstrim. Ketiga, pengawasan ekosistem keuangan digital, termasuk terkait dengan pemberian lisensi dan pengaturan permodalan. Berbagai langkah ini berhasil menjaga ketahanan terhadap shock dan mendukung ekosistem keuangan yang lebih aman dan efisien.
Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bukti komitmen BI terhadap ketahanan sistem keuangan. “Namun, kebijakan makroprudensial juga harus berperan tidak hanya menjaga stabilitas, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena stabilitas keuangan tanpa pertumbuhan, tidak berkelanjutan," demikian tegasnya. Deputi Juda juga mengapresiasi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) atas komitmen dan sinergi erat yang menjadi prasyarat stabililtas sistem keuangan Indonesia yang terjaga.
Sebelumnya pada tahun 2014, 2020 dan 2023 BI menerima penghargaan sebagai The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific. Pada tahun 2012 dan 2021 BI menerima penghargaan The Best Systemic and Prudential Regulator in Asia Pacific, sedangkan pada tahun 2022 BI menerima penghargaan The Best Conduct of Business Regulator in Asia Pacific.