Studi ini mengkaji potensi kecemasan akibat pandemi terhadap produktivitas dan pasar tenaga kerja di Indonesia dengan menggabungkan analisis makro dan mikro. Dengan menggunakan data makro ekonomi Indonesia, kami berupaya untuk memperkirakan potensi kecemasan akibat pandemi COVID-19 dan membandingkannya dengan dua krisis sebelumnya, yaitu Krisis Keuangan Asia (KKA) 1997 dan Krisis Keuangan Global (KKG) 2008. Temuan kami menunjukkan bahwa setelah 40 triwulan, gegar suplai permanen akan meningkatkan harga dan pengangguran, sedangkan keluaran per pekerja, investasi, dan keluaran menurun. Untuk analisis mikro, kami menggunakan pendekatan pemelajaran mesin untuk melakukan uji empiris terhadap dampak pandemi pada pasar tenaga kerja, dan hasilnya menunjukkan bahwa semua krisis memiliki korelasi negatif dengan penghasilan dan jam kerja (kecuali KKG). Tetapi, kami tidak menemukan bukti signifikan histeresis historis akibat pandemi di Indonesia, dan fluktuasi keluaran jangka panjang sebagian besar didorong oleh gegar suplai. Kami juga mengamati bahwa ada dampak heterogen krisis ini berdasarkan berbagai kelompok. Temuan-temuan ini memiliki informasi penting bagi para pembuat kebijakan untuk mengurangi dampak pandemi yang berpotensi permanen di masa depan.
Kata kunci: Kecemasan, Pasar Tenaga Kerja, COVID-19, Indonesia, Keluaran