Ketidakpastian ekonomi global masih tetap tinggi dan menekan pertumbuhan ekonomi. Bank Sentral di seluruh dunia sedang menghadapi lanskap ekonomi yang bergerak dinamis. Kompleksitas tantangan yang beragam, seperti ketidakstabilan sistem keuangan, ketegangan geopolitik, pengetatan kebijakan moneter, dan perubahan iklim, mendorong pendekatan terarah, terukur, dan adaptif terhadap kebijakan bank sentral. Tantangan-tantangan ini jelas mendorong policy maker untuk berpikir holistik dalam setiap perumusan kebijakan.
Bank Indonesia Institute (BI Institute) kembali menggelar Flagship Seminar on Central Bank Policy Mix secara hybrid dengan tema "Strengthening Macro-Financial Resilience amidst Global Economic Uncertainty" di Bali pada tanggal 4 hingga 5 Juli 2023. Seminar ini merupakan upaya BI Institute untuk membahas paradigma baru dan praktik terkini dalam kebijakan bank sentral dan sudah diselengarakan sejak tahun 2015. Acara ini dibuka keynote speech oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia-Destry Damayanti dan juga merupakan bagian dari side events ASEAN Chairmanship 2023 dengan fokus utama jalur ekonomi pada pilar recovery-rebuilding, yakni mendorong pemulihan dan stabilitas serta ketahanan ekonomi dan keuangan.
Seminar ini terdiri dari empat sesi dan menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka dari lembaga internasional seperti Bank Indonesia, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank for International Settlements, Bank of Thailand, Bank of Japan, Bank of England, dan lain-lain. Pembicara membahas topik-topik seperti global economy dynamics and policy implications, covid - 19 pandemic & global stagflation: implications for capital flow management, optimizing macroprudential policies to maintain resilience & strengthen economic growth, monetary policy in high inflation environment.
Diskusi dalam seminar ini menekankan pentingnya sinergi kebijakan, kolaborasi, dan koordinasi antara Bank Sentral dan instansi lainnya dalam penguatan policy mix framework. Selain terlibat dalam dialog terbuka, sharing informasi, dan koordinasi kebijakan, Bank Sentral juga diharapkan menciptakan strategi komunikasi yang efektif untuk menjaga transparansi, mengelola harapan pasar, dan membangun kepercayaan di kalangan pelaku ekonomi. Sesi diskusi dalam seminar ini mendapat antusiasme peserta, baik yang hadir secara luring maupun daring dan dipandu oleh Timothy Marbun, news anchor Kompas TV. Pada akhir seminar, acara ditutup dengan closing remarks oleh Clarita Ligaya Iskandar, Direktur BI Institute. Seminar ini memberikan wawasan yang menarik tentang kebijakan bank sentral dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Diharapkan acara ini akan menjadi landasan untuk kegiatan-kegiatan yang serupa di masa depan.