23 Februari 2021
Bank Indonesia Institute menyelenggarakan Flagship Program dengan mengangkat tema “Economic Diplomacy for National Leader" berlangsung pada tanggal 23 – 25 Februari 2021 yang dilakukan secara virtual dan diikuti oleh +/- 100 peserta yang terdiri dari Pimpinan dan Pegawai BI, Kepala Daerah serta Perwakilan dari Kementerian dan Lembaga. Acara dibuka dengan Opening Remarks oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Bapak Dody Budi Waluyo yang menyampaikan pesan, pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam penguatan kerjasama internasional serta secara resmi membuka kegiatan dimaksud.
Agenda dilanjutkan dengan pemaparan materi "Geopolitik, Kerjasama Internasional dan Peran Diplomasi" oleh Bapak Dr. Marty Natalegawa – Menteri Luar Negeri RI Periode 2009 – 2014 yang menjelaskan pentingnya menjalin kerjasama geopolitik terutama disaat krisis seperti ini. Selanjutnya, di sesi kedua di isi oleh Kepala Departemen Internasional – BI, Bapak Doddy Zulverdi, yang memaparkan “Bank Indonesia's International Policies and Inter-Governmental Cooperation", dimana dijelaskan kerangka kebijakan serta instrumen kebijakan internasional yang dimiliki Bank Indonesia. Pada sesi pagi, acara dipandu oleh moderator dari BINS, Sdr. Prayudhi Azwar.
Sesi ketiga dilanjutkan dengan paparan Wakil Menteri Perdagangan RI, Bapak Jerry Sambuaga terkait “Free Trade Arrangement dan Kerjasama Perdagangan Indonesia"dilanjutkan oleh Ibu Dian Lestari, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahaan Iklim dan Multilateral (PKPPIM) Kementerian Keuangan RI yang menyampaikan materi "International Economic Cooperation". Sesi siang ini dipandu oleh moderator Alia Karenina, Juru Bicara Kemenko Perekonomian.
24 Februari 2021
Hari kedua dimulai dengan Sesi 5 bertemakan “International Financial Arrangement and the Role of International Organizations" dengan narasumber Mr. James P. Walsh (IMF Senior Resident Representative for Indonesia). Mr. Walsh menjelaskan tentang pentingnya peranan IMF dalam sistem keuangan di dunia yaitu Policy Assessment and Advice, Lending dan Capacity Development.
Sesi 6 dilanjutkan dengan pemaparan dari Staf Ahli Makroekonomi BKPM, Bapak Dr. Indra Darmawan dengan tema “Developing Potential Investment Projects". Pada sesi ini dijelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat banyak di bidang investasi, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dan dukungan baik dari pemerintah maupun investor untuk meningkatkan investasi di Indonesia sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian khususnya pada saat pandemi.
Pada sesi 7 diisi oleh Bapak Dr. Dino Patti Djalal – (Duta Besar RI untuk AS periode 2010 – 2013) yang menjelaskan topik “Soft Skills for Diplomacy in Digital Era". Dalam kesempatan ini Bapak Dino memaparkan berbagai macam soft skills dalam berdiplomasi di tengah masyarakat, hal ini selaras dengan pengalaman beliau saat menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat. Menurut beliau, 3 keahlian yang sangat penting adalah Speech-Writing Skills, Analytical Skill dan Networking-Skill. Sesi terakhir ditutup dengan penjelasan terkait “Building International Investor Networking" oleh Bapak Djauhari Oratmangun – Duta Besar RI untuk Tiongkok.
25 Februari 2021
Hari terakhir dibuka dengan narasumber Bapak Yayan Mulyana – Kepala Pusdiklat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang memberikan pemaparan tentang “Multirateral Diplomacy – International Forum Meetings: A Deliberative Approach". Dalam sesi tersebut diadakan simulasi dan role play yang diikuti oleh seluruh peserta dan simulasi ini dilanjutkan oleh Departemen Internasional Bank Indonesia.
Acara hari ketiga ini sekaligus menutup rangkaian kegiatan Flagship Program “Economic Diplomacy for National Leader" yang secara resmi ditutup oleh Bapak Budi Trisnanto, Dekan Akademi Makroekonomi, Moneter dan Market BI Institute.
