JAKARTA - Dalam rangka membangun ekosistem riset dan mendorong pertukaran gagasan ilimiah dalam perumusan kebijakan ekonomi dan keuangan shariah, BI Institute menyelenggarakan The 10th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference and Call for Papers (IIMEFC) pada tanggal 2 s.d. 3 Agustus 2024. Mengangkat tema "Promoting Inclusive and Sustainable Growth with Sharia Economy Amid the Age of Digitalization and Global Uncertainty", kegiatan ini secara resmi dibuka dengan keynote speech dari Gubernur Bank Indonesia – Bapak Perry Warjiyo.
Dibagi dalam dua sesi, sesi pertama adalah plenary session menghadirkan prominent speakers, baik dari dalam maupun luar negeri, yakni Prof. Nadia Massoud - Melbourne Business School Australia, Prof. Sabri Boubaker - EM Normandie Business School France, dan Prof. Hammam Riza - KORIKA Indonesia, turut hadir Prof. Mansor Ibrahim - Managing Editor Journal of Islamic Monetory Economics and Finance (JIMF) yang bertindak sebagai moderator.
Sesi kedua, parallel session merupakan sesi presentasi paper yang dikemas dalam bentuk parallel class. Melalui proses double- blind review yang ketat terdapat 42 paper terpilih dari 302 paper yang masuk, paper terpilih tersebut dipresentasikan dan dibahas bersama para discussant.
Berlangsung secara hybrid, kegiatan diikuti oleh tidak kurang dari 400 orang peserta daring dan luring, dari dalam dan luar negeri. Peserta yang hadir mencakup berbagai elemen masyarakat, antara lain akademisi, perwakilan institusi dan lembaga terkait, perbankan dan komunitas paper presenter dan para discussant.
Kegiatan The 10th IIMEFC ini, merupakan rangkaian dari Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang berlangsung pada tanggal 1 s.d. 4 Agustus 2024 dengan tema “Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan". Lebih lanjut, Penyelenggaraan kegiatan The 10th IIMEFC diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan ekosistem riset di tanah air, peningkatan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) serta mendukung kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan shariah di Indonesia.