
YOGYAKARTA – Dalam rangka ASEAN Chairmanship 2023, BI Institute bersama dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), International Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF University), dan Hamad Bin Khalifa University (HBKU) – Qatar Foundation, menyelenggarakan Flagship Seminar on Advanced Issues in Islamic Economic and Finance.
Berlangsung secara hybrid, side event yang berlangsung dari tanggal 15 s.d. 16 Maret 2023 ini membawakan tema pembahasan "Inclusive and Innovative Growth: Islamic and ESG Principles on Resource Revenue Stream for Economic Sustainability". Acara ini juga menghadirkan prominent speakers dan moderator dari berbagai lembaga, antara lain Bank Indonesia, INCEIF University, UIII, HBKU Qatar Foundation, Kementerian Keuangan RI, Islamic Development Bank, World Bank, United Nations Development Programme, dan Universitas Airlangga.
Kegiatan diawali dengan welcoming remarks oleh Komaruddin Hidayat - Rektor UIII dan keynote speech oleh Dody Budi Waluyo - Deputi Gubernur Bank Indonesia. Dalam keynote speech-nya, Dody Budi Waluyo menyampaikan bahwa Resource-Rich Countries (RRC) merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam luar biasa memiliki momentum memperoleh manfaat optimal dari kenaikan harga komoditas global. Ditengah kenaikan harga komoditas, negara RRC berpeluang mendapat pengaruh positif dari kinerja makroekonomi, terutama neraca perdagangan, arus modal, transaksi berjalan dan nilai tukar.
Kegiatan dibagi menjadi 4 (empat) panel yang memaparkan berbagai langkah kebijakan makroekonomi dalam mengatasi ketidakpastiaan global, inequality, dan permasalahan serta isu-isu yang terjadi pada negara RRC. Lebih lanjut, seminar ini juga mendiskusikan kebijakan keberlanjutan dan kinerja ekonomi yang tentunya berlandaskan prinsip ekonomi syariah serta menekankan pentingnya berinvestasi baik dalam bentuk aset fisik maupun sumber daya manusia untuk memastikan produktivitas, daya saing, serta sustainable revenue.
Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh negara RRC adalah penerapan kebijakan makroekonomi yang tepat dapat mengubah kinerja ekonomi, menganalisis kompatibilitas industri yang sesuai dengan karakteristik, menyusun kebijakan hilirisasi guna menciptakan nilai tambah, dan mengembangkan upaya strategis berupa transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam dan membangun ekosistem yang mendukung struktur kelembagaan.
Flagship Seminar "Advanced Issues in Islamic Economic and Finance" ini ditutup oleh closing remarks Direktur BI Institute, Clarita Ligaya Iskandar. Diharapkan kegiatan ini dapat berkontribusi bagi perkembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah, memperkaya perspektif dan wawasan peserta, serta memberi rekomendasi kebijakan yang didasarkan pada pemahaman komprehensif terkait solusi dari tantangan pengelolaan sumber daya