SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK INVESTASI





Petunjuk Penggunaan SPKUI

User tidak perlu login terlebih dahulu untuk dapat mengakses Sistem Penunjang Keputusan Untuk Investasi (SPKUI). Terdapat Sembilan menu yang saling berkaitan, yaitu:

  1. Home
  2. Menampilkan halaman awal dari SPKUI yang berisi ringaksan mengenai Sistem Penunjang Keputusan Untuk Investasi.
  3. Komoditi
  4. Menampilkan daftar komoditi atau jenis usaha yang telah memiliki model pembiayaan dari hasil penelitian Bank Indonesia, seperti: bebek pedaging, paprika, tuna loin, telur asin, dan budidaya lele.
  5. Asumsi
  6. Menampilkan parameter pokok untuk perhitungan biaya dan penerimaan usaha, laba rugi dan kelayakan usaha. Penyusunan parameter asumsi akan sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dibuat. Beberapa parameter utama asumsi meliputi periode proyek/usaha, pola usaha dan kapasitas produksi, harga-harga input dan output, produksi dan penjualan produk, tenaga kerja dan upah, discount rate dan asumsi lain yang diperlukan tergantung komoditi atau usahanya.
  7. Biaya Investasi
  8. Menampilkan kebutuhan biaya investasi yang dibuat dalam bentuk Tabel yang terdiri dari kolom komponen biaya, satuan, jumlah fisik, harga per satuan, jumlah biaya, umur ekonomis, nilai penyusutan per tahun, dan nilai sisa.
  9. Biaya Ops
  10. Menampilkan Modal kerja awal diperlukan untuk membiayai perputaran roda operasi usaha. Perhitungan modal kerja awal untuk usaha perdagangan, industri dan jasa pada umumnya digunakan untuk komponen biaya produksi dan pemasaran. Komponen untuk biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Komponen dan perhitungan modal kerja awal untuk usaha disektor pertanian berbeda dengan usaha perdagangan, industri dan jasa. Selain komponen modal kerja yang dijelaskan diatas, pada umumnya modal kerja awal untuk komoditas sektor pertanian tergantung pada pola usaha dan waktu produk dapat dijual.
  11. Sumber Dana
  12. Menampilkan proyeksi sumber dana yang diperlukan untuk membiayai suatu usaha berdasarkan modal kerja dan investasi.
  13. R/L
  14. Menampilkan proyeksi rugi dan laba suatu usaha di tahun pertama, kedua dan ketiga.
  15. Arus Kas
  16. Menampilkan proyeksi pemasukan dan pengeluaran biaya di tahun nol, pertama, kedua, dan ketiga.
  17. Kelayakan
  18. Menampilkan parameter usaha yang digunakan untuk menentukan layak atau tidaknya usaha ini dijalankan. Parameter kelayakan itu adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C dan Payback Period (PBP). Sementara itu, terdapat pula informasi tambahan yang diperlukan untuk menilai kelayakan usaha yakni Profit Margin (PM) dan Break Even Point (BEP). Jika PM makin besar maka keuntungan investasi pada komoditi ini semakin besar dan BEP menunjukkan titik impas dimana proyek investasi tidak untung dan tidak rugi. Jika nilai produksi/penjualan diatas nilai BEP maka proyek akan menguntungkan demikian sebaliknya.

Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK)

Sistem Penunjang Keputusan Untuk Investasi (SPKUI)

Kisah sukses UMKM dengan Pembiayaan dari Bank

Baca Juga