Ketersediaan benih merupakan komponen penting dalam usaha budidaya Kerapu, sehingga untuk pemenuhan kebutuhan benih tersebut, diperlukan pembenihan secara buatan untuk mengantisipasi kebutuhan benih secara berkesinambungan. Oleh karena itu, usaha hatchery skala rumah tangga (HSRT) untuk pembenihan ikan Kerapu mempunyai peluang yang sangat besar bagi usaha kecil. Khusus di Kabupaten Situbondo, usaha pembenihan Kerapu skala rumah tangga tersebut telah berkembang dengan total usaha sebanyak 70 usaha yang tersebar di 4 desa dan 4 kecamatan, dengan jumlah produksi benih mencapai 750.000 – 1.500.000 benih/tahun.

Dalam rantai nilai budidaya komoditas ikan Kerapu, usaha pembenihan mempunyai peranan penting untuk mendukung tingkat produksi ikan Kerapu yang memiliki permintaan pasar sangat besar. Sehingga usaha pembenihan ikan Kerapu skala rumah tangga mempunyai potensi untuk berkembang, sejalan semakin meningkatnya konsumsi dan permintaan masyarakat dunia terhadap ikan. Faktor penting bagi keberhasilan usaha pembenihan ikan Kerapu skala rumah tangga adalah penerapan SOP pembenihan ikan Kerapu, baik fasilitas dan peralatan produksi atau proses produksi (pengolahan air laut dan proses pemeliharaan larva Kerapu). Sehingga Survival Rate dan Hatching Rate dapat ditingkatkan untuk mendapatkan benih Kerapu yang maksimal.

Untuk pelaksanaan usaha pembenihan ikan Kerapu skala rumah tangga kategori kecil (4 tangki larva), diperlukan biaya investasi sebesar Rp140.500.000, yang dibiayai dari pinjaman kredit 60% sebesar Rp84.300.000 dan modal sendiri 40% sebesar Rp56.200.000, dengan bunga pinjaman 15% dan jangka waktu pengembalian selama 3 tahun. Dengan asumsi satu siklus usaha pembenihan ikan Kerapu hybrid cantang selama 50 hari, maka biaya modal kerja yang dibutuhkan sebesar Rp13.350.000, yang dibiayai dari pinjaman kredit 60% sebesar Rp8.010.000 dan modal sendiri 40% sebesar Rp5.340.000, dengan bunga pinjaman 15% dan jangka waktu pengembalian selama 1 tahun.

Dalam masa proyek pembenihan ikan Kerapu hybrid cantang skala rumah tangga yang telah ditentukan (3 tahun), secara rata-rata akan menghasilkan keuntungan bersih per tahun sebesar Rp116.474.115 dan profit on sales rata-rata sebesar 30,78%. Nilai tersebut diperoleh dari kenaikan keuntungan dari Rp109.141.558 pada tahun ke-1 sampai dengan Rp123.575.291 pada akhir tahun ke-3.

Analisis keuangan dan kelayakan proyek usaha pembenihan ikan Kerapu hybrid cantang skala rumah tangga sesuai dengan asumsi yang digunakan adalah layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV Rp229.032.214, IRR 90%, Net B/C 2,63 dan Pay Back Period 1 tahun 3 bulan. Usaha ini juga mampu melunasi kewajiban angsuran kredit kepada perbankan.

Berdasarkan analisis sensitivitas, usaha pembenihan ikan Kerapu hybrid cantang kurang sensitif terhadap kenaikan biaya operasional dibandingkan dengan penurunan penjualan, dikarenakan usaha ini masih dianggap layak bila terjadi kenaikan biaya operasional 34%, sedangkan penurunan penjualan hanya sampai 26%. Lebih dari presentase tersebut maka usaha menjadi tidak layak. Sedangkan untuk skenario sensitivitas kombinasi, dimana terjadi kenaikan biaya operasional dan penurunan penjualan secara bersamaan, maka sensitivitas tertinggi terjadi pada kisaran 16%, lebih dari presentase tersebut menyebabkan usaha tidak layak.

Berdasarkan potensi bahan baku, prospek pasar, tingkat teknologi proses, aspek finansial dan dukungan fasilitas pemerintah, usaha pembenihan ikan Kerapu skala rumah tangga layak untuk dibiayai oleh lembaga keuangan/perbankan. Untuk menjamin kelancaran pengembalian kredit, pihak perbankan seyogyanya juga turut berpartisipasi dalam pembinaan usaha ini, khususnya aspek keuangan dan manajemen pembukuan.