RINGKASAN EKSEKUTIF
Pola Pembiayaan Usaha
Pengeringan Ikan
Sibolga - Tapanuli Tengah
Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di
kawasan Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara sehingga mendukung ketersediaan
sumber daya laut yang melimpah. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai
tambah, terutama untuk komoditas ikan-ikanan yang bernilai ekonomis rendah jika
dijual dalam bentuk ikan segar, yaitu melalui usaha pengolahan ikan kering.
Usaha pengeringan ikan telah dilakukan secara turun-temurun
oleh masyarakat pesisir Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara, khususnya Sibolga
dan Tapanuli Tengah. Proses pengolahannya pun masih dilakukan secara
tradisional. Bahan baku berbagai jenis ikan segar dibeli secara curah kemudian
dibersihkan sebelum melalui proses perebusan dan penjemuran. Ikan yang sudah
dibersihkan kemudian direbus dalam rebusan air garam yang berfungsi sebagai
pengawet alami lalu dijemur selama 6-8 jam mengandalkan terik sinar matahari.
Kualitas ikan kering/asin yang tergolong baik dan didukung pengemasan yang rapi
menjadikannya sebagai makanan dan oleh-oleh khas Sibolga – Tapanuli Tengah.
Hasil analisis keuangan dan kelayakan usaha berdasarkan
asumsi-asumsi yang digunakan pada saat penelitian menunjukkan bahwa usaha
pengeringan ikan di Sibolga – Tapanuli Tengah layak untuk dilaksanakan dengan
nilai NPV Rp37.790.301; IRR 20,08%; Net
B/C Ratio 2,50; dan Pay Back Period selama 3 bulan 28 hari.
Uji sensitivitas juga menunjukkan bahwa usaha ini masih dianggap layak apabila
terjadi penurunan penjualan sebesar 5% dan kenaikan biaya variable sebesar 6%.
Semakin terbukanya akses pembiayaan diharapkan dapat
mendorong peningkatan skala dan kualitas produksi usaha pengeringan ikan.
Selain memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat dan penyerapan
tenaga kerja, pengembangan industri pengolahan ikan kering diharapkan juga
berkontribusi terhadap pengembangan kawasan Minapolitan di Kabupaten Tapanuli
Tengah sebagaimana telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.