PENJELASAN INDIKATOR, DATA DAN INFORMASI PIHPS (PUSAT INFORMASI HARGA PANGAN STRATEGIS) NASIONAL
(Frequently Asked Questions)

 

A. KOMODITI PANGAN STRATEGIS

Komoditas pangan yang disurvei dan disajikan di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis adalah 10 komoditas pangan yang memiliki kontribusi signifikan dalam pembentukan angka inflasi (strategis), khususnya untuk inflasi volatile food, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Beras: terdiri dari 6 kualitas beras berdasarkan level harga yaitu 2 jenis beras kualitas biasa/bawah, 2 jenis beras kualitas sedang, dan 2 jenis beras kualitas premium. Pemilihan jenis beras berdasarkan jenis yang paling banyak dikonsumsi masyarakat di kota/kabupaten lokasi sampel. Untuk harga beras kualitas biasa/bawah tidak termasuk beras raskin/rastra. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  2. Bawang merah: hanya mancakup 1 kualitas bawang merah yaitu lokal dengan kualitas sedang. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  3. Bawang putih: hanya 1 kualitas bawang putih yaitu bawang putih dalam bonggol kualitas sedang. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  4. Cabai merah: terdiri dari 2 kualitas, yaitu cabai merah besar dan cabai merah keriting kualitas segar. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  5. Cabai rawit: terdiri dari 2 kualitas, yaitu cabai rawit merah dan rawit hijau dengan kualitas segar. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  6. Daging sapi: terdiri dari 2 kualitas, yaitu daging sapi has luar dan has dalam dengan kualitas segar. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  7. Daging ayam ras: hanya 1 kualitas yaitu daging ayam ras tanpa jeroan dengan kualitas segar. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  8. Telur ayam ras: hanya 1 kualitas yaitu telur ayam kualitas segar. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  9. Gula pasir: teridiri dari 2 kualitas, yaitu kualitas lokal/curah warna kuning dan kualitas premium. Harga yang dilaporkan adalah harga per kg.
  10. Minyak goreng: terdiri dari 3 kualitas, yaitu 1 kualitas lokal/curah dan 2 kualitas kemasan isi ulang. Harga yang dilaporkan adalah harga per liter.

Bobot 10 komoditas pangan tersebut dalam Survei Biaya Hidup Tahun 2012 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik untuk menghitung angka inflasi IHK Nasional, sbb.:

NoKomoditasBobotNoKomoditasBobot
1 Beras 3,81 6 Daging Sapi 0,59
2 Bawang Merah 0,29 7 Daging Ayam Ras 1,2
3 Bawang Putih 0,17 8 Telur Ayam Ras 0,67
4 Cabai Merah 0,37 9 Gula Pasir 0,53
5 Cabai Rawit 0,13 10 Minyak Goreng 0,57

Perhatian: di PIHPS, data harga komoditi tertentu di kota sampel survei dimungkinkan tidak ada/tersedia. Hal ini karena masing-masing daerah memiliki karakteristik konsumsi masing-masing, yang memengaruhi ketersediaan komoditi tersebut di kota sampel.

B. METODOLOGI STATISTIK

SURVEY HARGA PANGAN HARIAN – PASAR TRADISIONAL

Survei Harga Pangan Harian adalah survei yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia

  1. Metode pengumpulan data harga pangan
    Mekanisme pencacahan data
    Pencacahan data dilakukan setiap hari kerja (Senin s.d. Jumat) pada pukul 09.00 s.d. 11.00 wib. Harga yang disurvei adalah harga eceran hasil transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang eceran) dan pembeli (konsumen). Harga yang dilaporkan adalah harga dalam satuan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pelaporan disampaikan secara harian pada hari kerja (Senin s.d. Jumat) ke Bank Indonesia pada pukul 10.00 -12.00 wib, sehingga diharapkan seluruh data dapat dipublikasikan pada pukul 13.00 wib (dengan asumsi tidak terdapat kendala teknis di lapangan).
  2. Sampel Pedagang yang disurvei
    Jumlah pedagang yang disurvei setiap pasar tradisional adalah 2 pedagang untuk setiap komoditi (2 data harga). Pemilihan pedagang bersifat tetap/panel untuk menjamin kontinuitas pencacahan, serta berlokasi tidak terlalu berdekatan antar satu pedagang dengan pedagang lainnya untuk mengantisipasi kecenderungan homogenitas harga.
    Selain itu, pedagang tersebut melakukan aktivitas pada tempat yang tetap/permanen/tidak berpindah-pindah, diprioritaskan yang memiliki omset penjualan relatif besar dibandingkan pedagang lainnya, serta menjual barang kebutuhan untuk pembeli yang akan dikonsumsi sendiri, bukan untuk diperdagangkan lagi (grosir).
    Dalam hal karena kondisi tertentu pedagang dimaksud tidak melakukan aktivitas sementara (temporer) maka dapat diganti dengan pedagang lainnya dengan karakteristik yang relatif sama. Apabila pedagang yang menjadi sampel tidak melakukan aktivitas untuk jangka waktu yang tidak dapat ditentukan (permanen), maka akan diganti dengan pedagang lainnya dengan kriteria persyaratan yang sama. Apabila terjadi bencana di kab/kota tertentu yang mengakibatkan pasar di kota/kabupaten tersebut tidak beroperasi pada hari tertentu, maka data hari tersebut akan diambil dari data pada hari sebelumnya.
  3. Jumlah kota/kabupaten yang disurvei
    Saat ini kota yang menjadi sampel pengambilan data adalah 82 kota/kabupaten yang menjadi sampel untuk penghitungan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional oleh Badan Pusat Statistik. Ke depan, pengembangan jumlah kota sesuai kebutuhan dimungkinkan untuk dilakukan, namun disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki.
  4. Jenis dan jumlah pasar yang disurvei untuk setiap kota/kabupaten
    Jumlah sampel pasar yang disurvei adalah 2(dua) pasar tradisional untuk masing-masing kota/kabupaten dan merupakan pasar utama yang tergolong besar, yaitu dari segi ukuran luasnya maupun banyaknya pengunjung. Selain itu, berlokasi di dalam kota/kabupaten yang telah ditentukan, tidak berada di pinggiran atau luar kota/kabupaten tersebut.

C. PENJELASAN UMUM WEBSITE

faq1

Direkomendasikan untuk mengakses web hargapangan.id menggunakan browser Google Chrome atau Mozilla Firefox untuk tampilan terbaik.

 

Jenis Informasi Harga

  1. Perubahan Harga (Inflasi Daerah): membandingkan perubahan harga komoditi suatu daerah dalam kurun waktu (periode) tertentu dengan pola historis inflasi komoditi yang sama pada daerah tersebut. Inflasi komoditi yang menjadi acuan sebagai pola historis adalah rata-rata inflasi bulanan (month-to month) komoditi selama setahun yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik untuk masing-masing provinsi. Arti warna provinsi dalam peta untuk indikator dimakud adalah, sbb.:
    • Hijau tua: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih rendah dari pola historisnya (dibawah 2 standar deviasi)
    • Hijau: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih rendah dari pola historisnya (dibawah 1 standar deviasi)
    • Hijau muda: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih sama dengan pola historisnya atau sedikit lebih tinggi (antara 0 s.d 1 standar deviasi)
    • Merah: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih tinggi dari pola historisnya (antara 1 s.d 2 standar deviasi)
    • Merah tua: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih tinggi dari pola historisnya (diatas 2 standar deviasi)
  2. Perubahan Harga (Inflasi Nasional): membandingkan perubahan harga komoditi suatu daerah dalam kurun waktu (periode) tertentu dengan pola historis inflasi komoditi yang sama secara nasional. Inflasi komoditi yang menjadi acuan sebagai pola historis adalah rata-rata inflasi bulanan (month-to month) komoditi selama setahun yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik untuk nasional. Arti warna provinsi dalam peta untuk indikator dimakud adalah, sbb.:
    • Hijau tua: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih rendah dari pola historis nasional (dibawah 2 standar deviasi)
    • Hijau: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih rendah dari pola historis nasional (dibawah 1 standar deviasi)
    • Hijau muda: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih sama dengan pola historis nasional atau sedikit lebih tinggi (antara 0 s.d 1 standar deviasi)
    • Merah: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih tinggi dari pola historis nasional (antara 1 s.d 2 standar deviasi)
    • Merah tua: apabila perubahan harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih tinggi dari pola historis nasional (diatas 2 standar deviasi)
  3. Perbandingan Harga: membandingkan level harga komoditi pangan tertentu suatu provinsi dengan rata-rata harga komoditi dimaksud secara nasional. Arti warna provinsi dalam peta untuk indikator dimakud adalah, sbb.:
    • Hijau tua: apabila harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih rendah dari harga nasional (dibawah 2 standar deviasi)
    • Hijau: apabila harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih rendah dari harga nasional (dibawah 1 standar deviasi)
    • Hijau muda: apabila harga provinsi untuk komoditi yang dipilih sama dengan harga nasional atau sedikit lebih tinggi (antara 0 s.d 1 standar deviasi)
    • Merah: apabila harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih tinggi dari harga nasional (diatas antara 1 s.d 2 standar deviasi)
    • Merah tua: apabila harga provinsi untuk komoditi yang dipilih lebih tinggi dari harga nasional (diatas 2 standar deviasi)

Harga Rata-Rata dan Perubahan

faq2

Tampilan ini menunjukkan data level harga pada tanggal observasi paling terkini dan perkembangan perubahan harga (pergerakan) komoditi tersebut selama 7 titik data secara series. Misal: harga bawang merah ukuran sedang nasional per 6 Januari 2017 adalah Rp 35.550/kg. harga tersebut meningkat Rp 200 dibandingkan hari sebelumnya. Grafik menunjukan fluktuasi perubahan harga 7 titik data terakhir. Pada menu ini, juga dapat dipilih untuk data sampai level provinsi, sedangkan untuk menu kota/kabupaten harus menuju pilihan menu harga kabupaten/kota.

D. HARGA

Konsep Harga

NoJenis HargaPenjelasan
1 Harga pasar tradisional adalah rata-rata harga komoditi tertentu dari dua sampel pedagang
2 Harga di kota/kab adalah rata-rata harga komoditi tertentu dari seluruh pasar yang disurvei
3 Harga di provinsi adalah rata-rata harga komoditi tertentu dari seluruh kota/kab yang disurvei
4 Harga nasional adalah rata-rata harga komoditi tertentu seluruh pedagang yang disurvei

Proses Pengkinian Data

Pengkinian data setiap hari dimulai pk.10.00 wib dan dilakukan setiap dua jam sampai dengan pk. 13.00 wib. Dalam hal kondisi tertentu, revisi data masih dapat dilakukan sampai dengan hari berikutnya.
Untuk mendapatkan panduan lengkap cara menggunakan website, pengguna dapat mengunduh pada menu info di website ini.