No.24/13/DKom
Kebutuhan
pembiayaan korporasi terindikasi meningkat pada Desember 2021. Hal tersebut
tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang[1]
(SBT) sebesar 17,4% lebih tinggi dibandingkan dengan SBT
November 2021 sebesar 14,8%. Kebutuhan pembiayaan korporasi mayoritas masih
dipenuhi dari dana sendiri, diikuti pemanfaatan pembiayaan dari fasilitas
kelonggaran tarik dan pinjaman/utang dari perusahaan induk yang ketiganya
terindikasi meningkat dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, pembiayaan
dari pinjaman perbankan dalam negeri (kredit baru) tercatat melambat.
Permintaan
pembiayaan baru oleh rumah tangga terpantau masih terbatas pada Desember 2021.
Responden rumah tangga mayoritas memilih Bank Umum sebagai sumber utama
penambahan pembiayaan yang terpantau meningkat pada Desember 2021, dengan jenis
pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna.
Dari
sisi penawaran pembiayaan perbankan, pertumbuhan kredit baru terindikasi
melambat pada Desember 2021 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasarkan
jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru pada Desember 2021 terindikasi
melambat pada jenis Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK) namun
meningkat untuk jenis pembiayaan KPR dan Kredit Konsumsi lainnya. Sementara
itu, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2021, penyaluran kredit baru diprakirakan
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hasil lengkap survei
dapat dilihat dalam Survei Permintaan Penawaran Pembiayaan di website Bank Indonesia.
Jakarta, 18
Januari 2022
Kepala Departemen
Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank
Indonesia
Tel.021-131, email : bicara@bi.go.id
[1] Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan metode “Saldo Bersih Tertimbang" (SBT), yakni jawaban
responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), selanjutnya dihitung
selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan
menurun.
